loading...
loading...
"Seorang kanak-kanak lelaki 'terpaksa' menjadi 'ayah' ketika usianya baru 13 tahun..kanak-kanak lain sedang seronok bermain ketika usianya, namun dia tampak gembira dgn kedatangan 'ahli keluarga baru'..apa pun, kanak-kanak ini betul-betul kecewa selepas dia mengetahui bahawa 'anaknya' itu rupa-rupanya........."
Kanak-Kanak Lelaki Jadi Ayah Ketika Berusia 13 Tahun, Fakta disebalik Kisah Gempar ini amat Mengejutkan
Memiliki buah hati adalah keinginan semua orangtua.
Banyak orang percaya bahwa memiliki anak akan membawa kebahagiaan dan rezeki.
Meskipun begitu, membesarkan dan mendidik anak bukanlah perkara mudah.
Untuk itu orangtua harus sudah siap secara mental dan finansial sebelum memtuskan untuk memiliki buah hati.
Namun, apa jadinya jika bocah bahkan belum dewasa sudah harus menjadi orangtua?
Kisah ini dianggap sebagai satu kejadi paling menggemparkan dunia.
Seorang anak laki-laki harus menjadi ayah di usianya yang menginjak 13 tahun.
Orang-orang dibuat bingung dan heran bagaimana hal ini bisa terjadi.
Di saat anak-anak seusianya masih sibuk bermain dan masih tak paham arti cinta, bocah ini justru harus merawat sang anak.
Kasus ini dianggap sebagai satu dari skandal terbesar di dunia.
Kisah nyata ini terjadi pada seorang anak bernama Alfe Patten asal Inggris, melansir Wittyfeed.
Alfe telah dikarunia seorang putri bernama Maisie Roxanne.
Alfe memiliki wajah dan penampilan yang terlihat lebih muda, tapi usianya saat itu sudah 13 tahun.
Hal mengejutkan tak berhenti sampai di situ saja.
Identitas istri Alfe pun bikin berita ini semakin heboh.
Ibu dari bayi tersebut bernama Chantelle Steadman.
Perempuan tersebut 2 tahun lebih tua dari Alfe.
Saat melakukan hubungan badan pada suatu malam, Alfe masih berusia 12 tahun sedangkan pecarnya berusia 15 tahun.
Sebuah channel berita sempat mewawancari Alfe terkait kejadian ini.
Saat ditanya bagaimana ia mengatur keuangan untuk membesarkan sang putri, Alfe memberi jawaban yang mengejutkan.
Bukannya menjawab, Alfe justru bingung apa arti dari keuangan.
Publik sempat dibuat bingung bagaimana 2 remaja ini bisa membesarkan anak tanpa pekerjaan dan mental yang siap.
Saat mengetahu kehamilannya, Chantelle dan Alfe mengaku sangat kaget dan sedih.
Namun, mereka tak mau melakukan aborsi karena mereka berpikir akan menyenangkan jika memiliki bayi.
Mereka berdua kini merawat sang putri di rumah Chantelle.
"Aku rasa kami akan menjadi orangtua yang baik. Aku harus belajar lebih giat di sekolah."
Saat kabar ini heboh, sebuah kesaksian lain muncul.
Seorang remaja bernama Tyler Barker datang mengaku sebagai ayah dari Maisie.
Mengetahui hal ini, tes DNA pun segera dilakukan.
Dari situlah semua terungkap bahwa Alfe ternyata bukanlah ayah kandung dari Maisie.
Tyler pun mengakui bahwa ia dan Chantelle memang juga pernah melakukan hubungan badan.
Meskipun sudah terungkap bahwa ia bukanlah sang ayah, Alfe justru merasa kecewa.
Sang ibunda, Nicola, bahkan mengaku anaknya menangis saat mengetahu kenyataan ini, melansir The Telegraph.
Duh, semoga kasus seperti ini tak terjadi lagi ya.
loading...
loading...
loading...
Terima Kasih Kerana Membaca Dan Mohon Share Jika Bermanfaat
Dikongsikan Semula Oleh : www.ekisah.com
Artikel di dalam blog ini hanyalah perkongsian dari pelbagai website dan blog secara tidak bertapis yang hanya bertujuan untuk berkongsi maklumat dengan masyarakat umum. Sekiranya perkongsian artikel yang dipaparkan disalah ertikan, www.ekisah.com tidak akan bertanggungjawab. Terima Kasih
Dikongsikan Semula Oleh : www.ekisah.com
Artikel di dalam blog ini hanyalah perkongsian dari pelbagai website dan blog secara tidak bertapis yang hanya bertujuan untuk berkongsi maklumat dengan masyarakat umum. Sekiranya perkongsian artikel yang dipaparkan disalah ertikan, www.ekisah.com tidak akan bertanggungjawab. Terima Kasih
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.